KONDISI GEOGRAFIS
Secara geografis, Negeri Latuhalat berbatasan sebalah timur dengan Negeri Nusaniwe, sebelah utara dengan teluk Ambon luar, serta sebelah barat dan selatan dengan perairan laut Banda. Bukit tertinggi di Latuhalat adalah Gunung Kapal. Negeri Latuhalat memiliki sejumlah pantai yang sangat indah dan merupakan daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Ambon. Pantai – pantai tersebut antara lain Pantai Namalatu, panatai Lelisa, Pantai Mangewangila dan Batu Konde di ujung Tanjung Nusaniwe. Tanaman yang dominan adalah kelapa, pisang dan sebagainya.
HIKAYAT NEGERI LATUHALAT
1. KAMPUNG BANJIR
Di ujung barat jazirah Leitimor yang banyak ditumbuhi pohon kelapa, datanglah seorang kapitan dari Tuban yang mendirikan Negeri Nusaniwe ( = Pulau Kelapa ).
Pada mulanya kapitan ini berdiam di sebuah kampung kecil yang jarang ditumbuhi pepohonan sehingga disebut Eri ( = gundul ). Dengan menggunakan parang, kapitan ini membuat sebuah jalan ke selatan dan mendirikan sebuah perkampungan (uku 1) yang sering dilanda banjir sehingga disebut Ukuhener ( = Kampung Banjir ). Atas usahanya, maka kapitan Tuban ini dijuluki Lopulalan ( Lopu = parang ; Lalan = jalan ) yang menurunkan matarumah raja di negeri Nusaniwe. Lopulalan kemudian menjadikan Ukuhener sebagai pusat kekuasaannya sehingga ia juga dijuluki Latuwaihenna (= Raja di Negeri Berair ). Lopulalan menanamkan kekuasaan tunggalnya di negeri Nusaniwe hingga kedatangan bangsa barat ke pulau Ambon, dimana pada tahun 1538 salah seorang keturunanya yang bernama Sinapati dipermandikan dengan nama babtis de Soiza yang merupakan raja Kristen pertama di Jazirah Leitimor.
@ daftar pustaka by Ferymon