Jumat, 23 November 2012

CERITA BULU PAMALI


Pada zaman dulu ada seorang lelaki yang pekerjaanya mencari kayu bakar di hutan. Suatu ketika dengan menggunakan perahu ia tiba di pantai Latuhalat. Tepatnya di ujung tanjung Latuhalat, Dusun Waimahu kemudian ia berjalan mendaki bukit, menuruni lembah naik dan sampailah ia di puncak gunung lalu ia mencari kayu-kayu di situ. Ketika matahari mulai terbenam lalu ia beristirahat, ia hendak menuruni lembah menuju ke pantai. Tetapi hari sudah malam, maka ia menggambil keputusan untuk bermalam di situ.
Kemudian ia melihat-lihat dan matanya tertuju disuatu tempat yang sangat bersih. Malam itu bulan purnama cahayanya terang-menerang menerangi tempat itu. Ia hendak tidur tetapi ia belum dapat memejamkan mata, ia diganggu binatang-binatang kecil antara lain, agas, nyamuk dan ular. Tiba-tiba seekor ular datang menelanya kemudian memuntahkanya kembali tiba-tiba bunyi gemuruh seakan-akan membelah bumi ini, ia menjadi takut dan merinding bulu romanya.
Saat itu pula berdirilah seorang bapak tua, yang tinggi dan berbadan besar. Dan ia sempat menoleh kebelakang ia melihat hanya satu mata pohon bulu tumbuh di tempat itu. Dengan kemarahanya bapak tua itu bertanya ”Hai anak muda, siapa namamu dan dari mana asalmu?” Lelaki itu menjawab, Saya bernama Yongker, asal dari manipa dan tinggal di benteng. Bapak tua itu kembali bertanya, mengapa kamu memasuki petuananku dan merusak hutan-hutan yang ada di daerahku? Maka dengan takut dan gemetar Yongker bersembah sujud didepan bapak tua, dan bertanya ”Bapak ampunilah dan kasihilah saya, saya ini tak beribu, tak berayah, pekerjaanku sehari-hari mencari kayu di hutan, dijual demi kebutuhan hidup saya.
Maka terkeraklah hati pak tua, dengan penuh kasih sayang ia bertanya apa yang kamu mau? Yongker menjawab; apa saja yang bapak berikan saya menerimanya. Maka tiba-tiba bapak tua itu mengambil sepotong bulu kemudian menikam Yongker dari ujung kepala sampai ke ujung kaki dan bulu itu di cabut kembali, saat itu mendapat kekuatan baru karena sudah di bekali dengan ilmu kekebalan tubuh dari pak tua, untuk menjaga diri dari binatang-binatang buas, dan orang-orang jahat.
Tiba-tiba ia menoleh ke belakang ia melihat satu pohon mata bulu berdiri tegak dan tujuh helai daun bulu itu terlepas dari tangkainya. Tetapi daun itu tidak jatuh di bawah pohon bulu itu namun ditiup angin dan tujuh helai daun itu bertebrangan dan jatuh di tengah-tengah laut dan tiba-tiba daun-daun itu berubah menjadi tujuh buah pulau kecil, yang kini disebut orang pulau tujuh. Tiba-tiba pohon bulu itu hilang bersamaan dengan menghilangnya bapak tua itu.
Dengan demikian tempat dimana Yongker beristirahat tetap bersih sampai saat ini. Penduduk desa Latuhalat khususnya dusun Waimahu menganggap tempat ini tempat yang keramat, dan pohon bulu itu di kenal dengan nama ”Bulu Pamali’’. Karena tumbuh dan hilangnya mata bulu itu secara misterius. Mata bulu itu dapat muncul sewakru-waktu dan dapat dilihat oleh orang-orang tertentu yaitu orang-orang yang mempunyai petuanan di situ. Inilah kisah tentang ”Bulu Pamali’’. Dari cerita ini saya mau bilang untuk kita semua bahwa bambu atau bulu mempunyai banyak kegunaan antara lain;
  1. Bagi penduduk Latuhalat mereka mengelola bambu menjadi bubu sebagai alat penangkap ikan
  2. Bambu yang masih muda dapat dijadikan tali alami.
  3. Bambu dapat dijadikan alat musik tradisional.
  4. Tunas bambu atau dikenal dengan nama rebung dapat di jadikan sayur.
Saya juga ingin pesankan kepada kita semua
  • Jangan kita memasuki petuanan orang lain tanpa seizin yang empunya.
Marilah kita menjaga dan melestarikan hutan dan lingkungan sekitar agar tetap aman, sehat, rapih, dan indah, atau dikenal dengan sebutan ASRI.